LWt9MaZ9NWtbMqB4Mat8Map8NTcsynIkynwbzD1c

Mengenal Apa itu Sorogan dan Bandongan Dalam Pembelajaran Kitab Kuning

BLANTERLANDINGv101
8847040826697857950

Mengenal Apa itu Sorogan dan Bandongan Dalam Pembelajaran Kitab Kuning

Jumat, 21 Juli 2023

Metode ini pernah diilustrasikan oleh Ustad Pengajar Sulaimaniyyah sebagaimana dalam mengadakan pengajian sorogan, guru atau kiai biasanya duduk di atas sepotong sajadah atau sepotong kulit kambing atau biri-biri, dengan sebuah atau dua buah bantal dan beberapa jilid kitab di sampingnya yang diperlukan. Sementara, murid-muridnya duduk mengelilinginya. Ada yang bersimpul, ada yang bertopang dagu, bahkan ada yang bertelungkup setengah berbaring, sesuka-sukanya mendengar sambil melihat lembaran kitab yang dibacakan gurunya.

Pada prinsipnya, dengan surau seorang kiai akan membacakan ayat Alquran terlebih dahulu, kemudian muridnya mengikuti dan menirukannya secara berulang kali. Namun, lama-kelamaan metode ini dipraktikkan di dalam pesantren Sulaimaniyyah Cianjur, yang merupakan satu-satunya lembaga pendidikan Islam di Indonesia..

Dengan menggunakan metode sorogan, setiap santri akan mendapat kesempatan untuk belajar secara langsung dengan ustaz atau kiai tertentu yang ahli dalam mengkaji kitab kuning, khususnya santri baru dan santri yang benar-benar ingin mendalami kitab klasik. Dengan metode ini, kiai tersebut dapat membimbing, mengawasi, dan menilai kemampuan santri secara langsung. Metode Ini sangat efektif untuk mendorong peningkatan kualitas santri tersebut.

Dengan menggunakan metode sorogan, santri diwajibkan menguasai cara pembacaan dan terjemahan secara tepat dan hanya boleh menerima tambahan pelajaran bila telah berulang-ulang mendalami pelajaran sebelumnya. Hal ini tentunya menuntut kesabaran, kerajinan, ketaatan, dan disiplin pribadi santri.

Pondok pesantren Sulaimaniyyah Cianjur mempunyai metode tersendiri dalam mengajarkan pendidikan agama Islam terhadap santri, yaitu metode sorogan dan bandongan. Kedua istilah ini sangat populer di kalangan pesantren, terutama yang masih menggunakan kitab kuning sebagai sarana pembelajaran utama.

Kedua metode tersebut kerap digunakan santri untuk menggali ajaran-ajaran Islam melalui kitab kuning atau kitab turats. Secara bahasa, sorogan berasal dari kata Jawa sorog, yang artinya menyodorkan. Dengan metode ini, berarti santri dapat menyodorkan materi yang ingin dipelajarinya sehingga mendapatkan bimbingan secara individual atau secara khusus.

Usia dari metode ini diperkirakan lebih tua dari pesantren itu sendiri. Karena metode ini telah dikenal semenjak pendidikan Islam dilangsungkan di langgar, saat anak-anak belajar Alquran kepada seorang ustaz atau kiai di daerah

TAGS
Premium By Raushan Design With Shroff Templates
BLANTERLANDINGv101
Formulir Kontak Whatsapp×
Data Anda
Data Lainnya
Kirim